About Me

My photo
I want to die with my forehead on the ground, The sunnah in my heart, Allah on my mind, Quran on my tongue and Tears in my eyes ♥ Ameen..My Name is Riki

Friday 10 February 2012

Perang Batin dan Keadaan dan Ego dan Entahlah

Hari Jum"at tanggal 10/02/2012 Pagi hari kira2 sekitar jam 9.30an

Seperti biasa gw ngantor jam 9.00, kerjaan gw ni bisa di bilang seru juga tapi kadang bener2 menguji Iman, kesabaran dan sikap Ego kita. 
Gw kerja di bidang Imigrasi, tepatnya di bagian "ilegal" atau jelasnya tugas gw adalah mengurus orang-orang Ilegal supaya bisa balik ke negara Kita Tercinta Indonesia walopun kadang gw BT juga sama Negara kita ini. Kenapa2nya  nanti gw ceritakan, tapi sekarang gw mau curhat hal lain di sini.

Ahhh..langsung aja gw ceritakan mengenai perjumpaan gw dengan seorang Ibu, saya lupa namanya :( . Ibu ini bekerja di Malaysia sudah 1 tahun, tepatnya tahun lalu ibu ini bekerja sebagai PRT di Malaysia.  Karena kontrak kerjanya sudah habis, Ibu ini pun kembali pulang ke Indonesia. Nah entah apa alasan si Ibu ini kembali ke sini, dan malangnya :( sesampainya di KL dompet Tas dan semua yang dia punya raib di bawa maling yang menggunakan sepeda Motor di station Bus. Di interview tadi, si Ibu mengaku di tipu oleh seseorang yang hendak memperkerjakan dia di Malaysai, tapi setelah tiba di Malaysia, majikan yang menjanjikan kerjaan ga kunjung datang menjemput dia di station bus. Dengan berbekal baju yang dia pakai, dia berusaha mencari bantuan di sekitar tempat dia bekerja dulu, dan syukurlah seorang teman yang dikenalnya dulu membantu menawarkan tempat tinggal untuk sementara. Btw ibu ini sudah tua loh, kira2 ada lah 60an lebih. Dia tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal, dan anak2nya juga bukan orang yang berkecukupan, alhasil si Ibu ini harus mau bekerja keras karena tidak mau menyusahkan anak2nya. 

Ibu ini datang ke kantor saya untuk meminta di buatkan SPLP atau Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk dapat kembali pulang ke Indonesia. Dan syarat untuk mendapatkan SPLP ini, si Ibu haru lolos interview yaitu oleh saya. So far interview  berjalan baik, tapi jujur ada rasa KESEL di dada saya :(. Saya kesel karena saya merasa Ibu ini terlalu nekat, saya kesel karena saya jujur sayang dan merasa kasihan dan ingin biar ibu ini kapok dan ga kembali ke sini, karena dia sudah terlalu tua untuk bekerja keras, dan terlebih lagi  disini ga begitu ramah buat pekerja kita.

Di Malaysia  prosedur  atau peraturan buat para ILEGAL yang hendak kembali ke negara asalnya diperbolehkan pulang dengan menggunakan SPLP tetapi mereka harus membayar denda yang ga sedikit jumlahnya, yaitu sekitar 400 rm atau  hampir 1 juta 500 an. Mungkin sekilas denda ini tidaklah memberatkan, tapi hapar diketahui juga, bahwa sebagian besar pekerja Indonesia yang bekerja di Malaysia adalah buruh-buruh kasar, seperti Pembantu rumah, Tukang sampah, buruh cuci, cleaning service, kuli bangunan yang gajinya tidak begitu besar, dan juga biaya hidup di malaysia bisa di bilang hampir sama dengan jakarta, artinya ga murah juga. Mungkin untuk beberapa pekerja Ilegal yang sudah bekerja lumayan lama, uang 400rm it s ok lah, tapi pada kasus Si Ibu ini, dia sama sekali belum dapat kerja.Kadang yah saya ada setuju dan engganya dengan kebijakan Malaysia ini supaya kita pun bisa lebih mengerti peraturan hukum atau juga bisa lebih jera sehingga untuk menjadi ilegal itu tidak akan menjadi pilihan lagi! 

Bagai manapun kita ini kan tinggal di Negara tetangga, jadi harus manut sama aturan setempat. Setelah saya cerita sama ibu itu, bahwa mungin Ibu akan dikenakan denda karena bagai manapun status dia sekarang adalah ILEGAL :( . Ibu itu langsung bergetar badanya, air matanya mulai berjatuhan..dia dengan lesu bilang " Pa..Mohon batu saya :(, saya di sini belum dapat kerja, jangankan uang buat bayar denda itu, buat taxi pulang pun saya ga tahu harus dari mana" Teman2 mungkin kamu berfikiran saya ini jahat :( tapi saya haruslah profesional dalam bekerja, dan harap di ketahui juga, memang ada beberapa ilegal yang sangat pandai berbohong dan sangat mahir bersandiwara dan itu pun pernah saya alamin juga. Tapi hati kecil saya berkata bahwa ibu ni  memang jujur adanya. Saya tegas bilang sama ibu " Ibu mohon maaf, tapi ini adalah resiko yang harus ibu ambil, ibu tahu kalo di sini keras, ga seperti di negara sendiri, susah pun masih boleh tahan..bu maaf saya tidak bisa bantu lebih, walopun saya sangat ingin membantu tapi jujur kondisi saya saat ini sangat tidak memungkinkan..dan saya mau ini jadi pembelajaran buat ibu..sekarang ibu telpon keluarga di kampung, minta tolong sama mereka buat urus kepulangan ibu ke sana". ibu itu pun diam lemas, air matanya terus mengalir..SUMPAH DEMI ALLAH, saya ga kuat lihat muka ibu itu, saya ga berani pandang wajahnya, tapi saya pun sedikit marah, karena ibu ini bandel juga. Ibu ini kehilangan tas dan semua dokumenya 3 bulan lalu, yang membuat saya sedikit kesal adalah, kenapa dia tidak saat itu juga datang ke kantor saya, mint apertolongan di sini, masalah tempat tinggal kita akan sediakan, makan  pasti terjamian, kesehatan kami jamin pula, tapi pada kenyataannya ibu ini malah tinggal di tempat temannya  selama 3 bulan. karena  ibu ini mengunakan visa pelancong yang hanya berlaku 30 hari saja, artiya 2 bulan over stay. Itu yang membuat saya sedikit geram dan marah!  dan mungkin karena saya pun sedang tidak dalam mood yang baik, karena terus terang bekerja di bagian Ilegal itu ibarat PERANG BATIN!!! HATI dan LOGIKA ga pernah bisa di satukan di sini! walopun hati berkata iba taoi kita harus menggunakal LOGIKA! dan kita pun memang harus memberi penerangan dengan tegas sehingga menjadi pembelajaran buat yang lainnya dan akhirnya bisa sadar bahwa tinggal di negara lain walopun itu dekat atau masih satu rumpun, kita tidak bisa menyamakan seperti tinggal di negara sendiri. Kalopun  kita terus-terusan memoermudah dan memanjakan  para ILEGAL, ini akan berdampak buruk, karena mungkin jumlah ilegal akan terus membeludak dan negara jadi taruhannya. 

Bisa kalian bayangkan, untuk menebus satu orang Ilegal di penjara saja, pihak keluarga harus membayar uang tebusan yang jumlahnya bisa mencapai 10 jt atau 3000rm lebih. dan apabila tidak mampu membayar, so siapa lagi yg harus bayay? kalo bukan Negara! dan coba pikir, apabila jumlah yang di penjara ada 1000 orang, kali 3000 rm, uang dari mana negara kita ? walopun mungkin kita mampu, tapi dari mana uang itu? kita akan menggunakan  mungkin kas negara yang tadinya untuk memajukan negara, alhasil ga bisa maju maju karena uangnya aja habis buat bayar uang tebusan para ILEGAL dan sebagain di KORUPSI juga ma oknum2 yang pada ga punya otak dan hati!!

Ahhhhhh.... akhirnya dengan sangat  berat saya bilang "maaf ibu, ibu harus berusaha sendiri biar ibu ada rasa jera..saya hanya bisa bantu sedikit saja,sisanya ibu harus berusaha sendiri yah..sekaranag silahkan ibu pulang".

Ibu itu terus memohon, " pak saya mohon, ini adalah Kedutaan dan tempat saya berlindung di sini, sepatutnya bapak tolong saya" YA Allah, andai saya ini orang kaya dan boss di kantor ini sudah pasti saya akan berusaha semaksimal mungkin kalo perlu saya hantar ibu ini pulang tapi :( tangan saya terlampau kecil untuk merangkul dia, dan :( saya akan tidak adil apabila saya membantu Ibu ini, lalu bagai mana dengan yang lain2nya yg juga bernasib sama, saya ga bisa membantu semuanya..Mohon maaf Ibu mohon maaf sekali saya tidah bisa :( walo saya sangat ingin." jujur saya aga sedikit kasar tadi :( tapi itu karna tuntutan kerja saya, sya harus melakukan itu, saya harus tegas karena yah kita tidak pernah tau apa mungkin dia berbohong atau  memang demikian adanya. 

Sampai saat ini, saya masih bisa membayangkan air mata si IBU TADI :(,  jujur saya tidak bisa tidur. 
YA Allah apa saya berdosa sama Beliau, apa saya sudah menyinggung perasaannya sehingga saya sampai detik ini masih tidak bisa melupakan dia? Ya ALLAH kalau pun saya tidak bisa menolong beliau, sya Mohon Jaga dan lindungilah beliau, dan pertemukanlah dengan seseorang yang berhati mulia yang dapat membantu dia, dan perluaslah Rizki-MU untuk Ibu itu, karena jelas sekali, beliau bukanlah seorang yang PEMALAS yang hanya duduk menunggu belas kasihan orang, TAPI beliau adalah seorang IBU, Pahlawan buat keluarganya yang rela bekerja hingga menempuh jarak  yang tidak dekat hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. AMIN

IBU..dimana pun ibu sekarang, saya mohon di maafkan, saya mohon ibu mengerti. KElak mudah2an kalo bisa besok kita jumpa, saya ingin sekali bantu ibu yah. Insyaalah.



3 comments:

  1. Replies
    1. thank you kang abi :) saya lagi coba2 nulis blog wkwkwk maaf yah klo banyak kekurangan

      Delete
  2. kasihan ibu itu ya,kalau ketemu saya mgkin sy kasih uang trus suruh ibu itu balik ke RI,,,ga tega bgt lihat setua itu masih kerja,di negara asing lagi....

    ReplyDelete